Warga Adat Gerah Kerap Kali di Datangi Angkatan Laut Bersenjata, Samsi : Ini Bukan Perang

ForumNusantaranews.com LAMPUNG UTARA – Tanah Ulayat Adat desa Penagan Ratu Abung Timur kabupaten Lampung Utara, masih kerap kali di datangi para anggota Angkatan Laut Prokimal Kotabumi menuai protes warga adat. Jum’at 31 Mei 2024.

Kedatangan puluhan anggota Angkatan Laut itu, ke rumah tunggu perkebunan warga adat. Dengan sebagian anggota yang berpakaian loreng lengkap, terlihat menenteng diduga senjata api besar, berkendaraan angkut militer, seperti layaknya ingin perang.

Terdengar suara dari yang memvideokan kejadian itu, menjelaskan sebagian keadaan pada saat itu dengan bahasa daerah Lampung.

“Posisi mereka sudah mulai pulang dari Camp ini. (Berkendara) Motor 3, mobil (Angkut militer) dengan jumlah personil 12 (orang)”jelasnya.

Atas hal itu Samsi Eka Putra, S.H mewakili tim kuasa hukum warga adat desa Penagan Ratu, mengecam keras atas hilir mudiknya Angkatan Laut dari Prokimal Kotabumi di tanah milik warga Adat tersebut.

Menurutnya, pergerakan itu merupakan pergerakan militer yang bukan gerakan liar, maka ia memastikan, pasti ada suatu komando atas tindakan yang di nilai masyarakat terkesan menakut-nakuti warga di atas tanah mereka sendiri.

“Mereka hilir mudik di situ, dalam rangka apa. Karena masyarakat disana (tanah adat) sedang tidak dalam keadaan perang dan kondisi keamanan masyarakat juga baik-baik saja” ujar salahsatu Lawyer terkenal di Lampung itu.

Namun, lanjut Samsi. Jika memang para Angkatan Laut yang hadir di tengah-tengah perkebunan masyarakat adat itu, sebagai upaya pengamanan aset. Lantas aset yang mana yang di amankan.

Karena atas alas hak terkait tanah itu, merupakan milik masyarakat Ulayat Adat desa Penagan Ratu kecamatan Abung Timur bukan milik Angkatan Laut Prokimal Kotabumi.

Atas persoalan tanah Ulayat Adat yang tengah bergesekan dengan Angkatan Laut Prokimal, Masyarakat Adat desa Penagan Ratu melalui tim kuasa hukumnya memastikan proses hukum yang semestinya telah di lalui tanpa bantahan.

Terkait tanah dan aktifitas di atasnya, pihak Angkatan Laut Prokimal sampai saat ini belum memberikan keterangan Pers guna kepentingan publik.

Sementara, menurut informasi masyarakat adad dalam waktu dekat akan menduduki lahan secara keseluruhan, lantaran sudah melayangkan surat kesemua pihak.

Diketahui, jumlah lahan yang di klaim memang milik masyarakat adat desa Penagan Ratu seluas, lebih dari seribu hektar. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *