Probolinggo,forumnusantaranews.com-Peringatan Yadnya Karo yang pada tahun ini berbarengan dengan adanya musibah pandemi Corona Viruse Disease (Covid) 19 menjadi keprihatinan semua pihak. Namun kemeriahan perayaan Yadnya Karo yang juga identik dengan hari raya Karo bagi suku Tengger ini masih sangat terasa. Hal ini berdasar penelusuran media ini di dua kecamatan dikabupaten Probolinggo yakni kecamatan Sukapura dan Sumber.
Seperti yang terlihat di Desa Wonokerso Kecamatan Sumber yang dalam perayaan upacara Yadnya Karo secara global dapat menjalankan semua ritual terkait perayaan Yadnya Karo. “Meski upacara perayaan Yadnya Karo tahun ini berbarengan dengan adanya musibah pandemi Covid-19, namun kesakralan perayaan Yadnya Karo masih tetap berjalan sesuai kebiasaan yang kerap dilakukan setiap tahunnya.”Ujar Suliyono, Kepala Desa Wonokerso seperti disampaikan pada Forum Nusantara beberapa waktu lalu (10/9).
Lebih lanjut Kades Wonokerso ini menambahkan terkait kegiatan upacara Yadnya Karo utamanya yang diharuskan terdapat konsentrasi massa, pihaknya selalu menekankan pada warga setempat untuk mematuhi protocol kesehatan yakni kewajiban mengenakan masker. “Protokol kesehatan masih terus diterapkan selama pandemi Covid-19 ini terutama pada saat pelaksanaan upacara ritual Yadnya Karo. Mengenakan masker juga juga ditekankan pada saat acara Nyadran.”tambah Suliyono.
Perlu diketahui Nyadran sendiri merupakan Upacara tabor bunga dan berdoa di makam yang ada didesa tersebut dengan tujuan menghormati para leluhur yang telah lebih dulu meninggal, atau bekti pada leluhurutamanya pada tokoh masyarakat di desa setempat. Dengan doa bersama dan tabor bunga dipemakaman yang merupakan rangkaian pamungkas hari raya Karo suku Tengger, diharapkan agar para leluhur Suku Tengger yang telah mendahului mangkat kealam keabadian, bisa Moksa.
Dalam ritual Nyadran di desa Wonokerso, Nampak hadir tokoh adat juga tokoh Agama disamping warga desa tersebut. (07/9). Selain itu ada diantara rakyat desa Wonokerso, Kades Suliyono beserta perangkat desanya. Kades Wonokerso mengapresisasi atas kekompakan warga dalam kegiatan tersebut. Kades juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Dukun Pandita dan kerabat yang telah melaksanakan kepentingan umatnya, sehingga kewajiban Swadharma bagi warga DesaWonokerso, bisa terpenuhi. Ungkapan terima kasih juga disampaikan pada pihak yang telah berperan serta dalam mensukseskan semua kegiatan Yadnya Karo tersebut, termasuk tokoh Masyarakat dan pinisepuh didesa yang dipimpinnya.
- “Dengan semua rangkaian pelaksanaan Yadnya Karo Suku Tengger khususnya di desa Wonokerso ini, akan dapat memberi keberkahan. Ritual yang diawali dengan tekaning ping pitu, dilanjutkan dengan Nyadran serta sampai mulihe ping pitu yang Romo Dukun Pandita, akan membawa hal positif bagi warga desa ini termasuk akan diberikan kesehatan, kerukunan, bagi warga DesaWonokerso dan umumnya suku Tengger Bromo.”pungkasnya. (Sin)
Tinggalkan Balasan