Madura Ethnic Carnaval, Penerapan Kebudayaan Esensial Masyarakat Madura

Sumenep FN: Madura Ethnic Carnaval (MEC) , merupakan moment penting digelar oleh pemerintah Kab. Sumenep. Sebuah moment untuk menggelar beragam kebudayaan yang ada di Kab. Sumenep untuk diperagakan oleh Pemerintah  Kab. Sumenep kepada halayak ramai.

Masyarakat Sumenep sejak dulu telah merintis karya dan karsa dari hasil daya estetik mereka, membuahkan nilai nilai budaya yang unik dan fantastik.

Aroma kebudayaan nenek moyang Sumenep terus mengalir pada generasi mereka, sehingga generasi masyarakat Sumenep tinggal mengembangkannya sesuai nafas perkembangan zaman.

Generasi Sumenep tidak kaku merangkai kebudayaan titipan moyang, generasi Sumenep  jamak  menciptakan nuansa baru lebih fantastis, punya corak  lebih menarik dan lebih bernilai daya estetik.

Pengimbangan kebudayaan diselaraskan oleh generasi Sumenep dengan gerak laju perkembangan zaman, seakan lebih mumpuni hasil karya dan karsa para generasi untuk dikukuhkan oleh Pemkab. Sumenep, menjilma moment kebudayaan dikenal oleh masyarakat luas.

Madura Ethnic Carnaval, sebagai titik tumpu untuk menuangkan nilai estetika kebudayaan hasil kelanjutan para generasi Sumenep dari para leluhur  nenek moyang mereka.

Melalui wadah MEC,  masyarakat Sumenep tak canggung lagi, bahwa kebudayaan para leluhur tetap dilestarikan oleh para generasi.

Tepat Sabtu malam, 21 September 2024, Madura Ethnic Carnaval kembali digelar oleh Pemerintah Kab. Sumenep, bertempat di depan Pendopo Agung hingga ke TB (Taman Bunga).

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Bupati se Jatim. dan segenap OPD. Pemerintah Kab. Sumenep dan mendatangkan tim juri dari luar daerah yang amat ahli di bidang kesenian dan kebudayaan.

Melalui sambutan Sekda. Kab. Sumenep, Ir. H. Edy Rasiadi, M.Si, karena Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi, S.H., M.H. masih ada di jalan dan berkemungkinan sempat hadir keacara MEC, mengulas dan membahas soal penyelenggaraan MEC.

Dikatakannya, MEC. tergelar dua kali, yaitu; tahun lalu dengan tema “KARAPAN SAPI”  dan kini bertema “KERIS”.

Di sisi lain , Edy Chusnol Khotimah sapaan kerennya, sebab dirinya merupakan suami Bunda Chusnol Khotimah dalam lirik sambutan sempat  menceritakan  MEC. terselenggara sebab hasil kerjasama dengan persatuan rekan rekan jurnalis Sumenep dan sponsor lain sebagai pendukung pelaksanaan MEC,

pun menurut tutur kata Sekda. Kab. Sumenep, MEC. digelar oleh Pemerintah Kab. Sumenep sebagai upaya pelestarian jenis jenis kebudayaan yang ada di Kab. Sumenep  dan supaya dikenal oleh halayak ramai, bahwa kebudayaan nenek moyang Sumenep tetap terjaga dengan baik.

Untuk itu,  MEC. merupakan pagelaran ragam kebudayaan esensial  masyarakat Sumenep, patut disimak dan ditonton oleh halayak ramai, guna pelestarian kebudayaan para leluhur Sumenep  dan masih tetap dijaga oleh para generasi   dengan rapi sampai kini. (SIM)

#AchmadFauziBupatinyaSumenep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *