Tanah Bumbu,Forumnusantaranews.com
Tanah Bumbu,Jumat 17 Januari 2025. Kunjungan Kerja Menteri Lingkungan Hidup RI Dr.H.Hanief Faiosol Nurofik.S,Hut.MP ke Kabupaten Tanah Bumbu memantik suasana kebatinan bagi jajaran Pemerintah setempat maupun sejumlah kepala Desa yang hadir.
Pasalnya,Menteri Kabinet Merah itu merupakan putra Daerah Tanah Bumbu yang mengawal kariernya puluhan tahun di Bumi Bersujud hingga sekarang menjadi pejabat negara selaku pembantu Presiden RI Prabowo Subianto.
Pengakuannya,hampir 30 tahun dia tinggal di Batulicin dan saat ini masih ber KTP Kabupaten Tanah Bumbu.
” Sampai hari ini KTP saya masih jalan Tiga Roda Kelurahan Sarigadung,saya adalah anak Batulicin,Alhamdulillah anak Batulicin bisa jadi Menteri ,” Pungkas Hanief
Dalam acara penyelesaian permasalahan sampah melalui penguatan aparatur Pemerintah Daerah, di halaman Arboretum At-Taif,Gunung Tinggi Kelurahan Batulicin.Pada jumat (17/01/2025).
lanjutnya,mantan Kepala Dinas Kehutanan Tanah Bumbu ini,merasa lebih separuh hidupnya tinggal di Batulicin,kerena itu dia ingin berbuat banyak untuk daerah nya sendiri.
“Kemarin waktu masih menjadi Kadis Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu, tentu dengan kewenangan terbatas,sedangkan hari ini dirasa kewenangan itu sudah cukup hingga akan melakukan perubahan di tempat daerah sendiri ,” paparnya.
Dengan kondisi demikian,Doktor jebolan UNIBRAW Malang ini bertekad,bahwa daerahnya sendiri,harus menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
” Untuk mewujudkan harapan itu,saya harus mendapatkan dukungan semua pihak,yang utama adalah para Kepala Desa,Lurah,Camat dan pimpinan Daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu,paling tidak 5 tahun kedepan,wajah Tanah Bumbu harus menjadi cerminan dan tauladan serta tempat orang berstudi banding terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup ,” imbuhnya.
Menurutnya,potensi Tanah Bumbu sangat besar,sementara ini baru 1 perusahaan seperti Borneo Indobara yang memberikan dukungan,belum lagi dengan perusahaan yang lain.
” Untuk prospek kedepan,potensi ekonomi di daerah ini sangatlah signifikan,tentu potensi yang demikian besar,apalagi dengan penduduk tak terlalu banyak yang hanya kurang dari 400 ribu jiwa,dibandingkan dengan pulau jawa ,” tuturnya.
Sementara itu,ketika awak media melakukan wawancara terkait pengelolaan sampah di Tanah Bumbu ,dia menyebut bahwa secara fundamental masih banyak yang harus dilakukan,meskipun Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dianggap serius mengelola sampah.
Apalagi ucapnya,satu satunya tempat pemprosesan akhir sampah yang alat beratnya berjumlah 10 unit itu cuma hanya ada di Tanah Bumbu.
” Saya sudah keliling ke daerah lain, sementara untuk mengadakan 5 alat beratnya saja sangat susah,sedangkan Tanah Bumbu alat beratnya dirasa sudah cukup.
Namun kedepannya harus dibangun sistem secara serius untuk mengelola sampah ,” tandasnya.
Dia menambahkan,melihat dari kondisi demografis,Kabupaten Tanah Bumbu dengan penduduknya kurang dari 400 jiwa dianggap sampahnya tidak terlalu banyak.
” Untuk kriteria nasional itu dianggap tidak terlalu banyak,yakni hanya 170 an ton,saya yakin dan percaya,ini masing masing Kecamatan akan bisa selesai,meski pengelolaan sampah di Kotanya berbeda beda.Kerena itu sangat penting pihak Kecamatan untuk menginisiasi warga dengan cara melakukan pilah dan pilih sampah ,” pungkasnya.@mir,FNNew.com
Tinggalkan Balasan