Makassar,FNnews.com –
Pascasarjana Magister Kesehatan Universitas Timur Konsentrasi Promosi Kesehatan menggelar Paralel Session Discussion dengan mengusung Tema : Perubahan sosial dalam bidang kesehatan di era digitalisasi 4.0 secara online melalui Online Via Aplikasi Zoom dan Secara Live Di Akun Facebook dan YouTube Universitas Indonesia Timur,18/2/2021.
Kegiatan ini terlaksana dengan melibatkan para mahasiswa M.Kes UIT angkatan 19.02 semester 2, Konsentrasi Promosi Kesehatan untuk menjadi narasumber , adapun ke empat mahasiswa tersebut ialah yang berkompeten di bidangnya Yakni :
Sarifudin Andi Latif, M.M., (Dosen STIKES IST BUTON)
Materi : Desentralisasi & Dampak Terhadap Penyediaan Layanan Kesehatan Di Indonesia.
dr. Rahmawati Achmad (Kepala Puskesmas Binamu Kab. Jeneponto) Materi : Penyebab Kematian Di Indonesia & Tren Kesehatan Terkait Penyakit Kronis Selama Pertengahan Abad Ke 20 sampai Era Digital 4.0.
Hasmariani Akmar, S.Kep, Ns (Praktisi Keperawatan/ASN Puskesmas Wewangrewu Kab. Wajo )
Materi : Dimensi Sosial Budaya Pada Kesehatan, Kesakitan & Perspektif Gender
Bahrudin, SKM., (Kepala Puskesmas Kabawo Kab.Muna, Sulawesi Tenggara)
Materi : Perilaku Sosial Terkait Kesehatan Masyarakat (Studi Kasus Covid-19)
Antusias peserta tertidiri dari mahasiswa M.Kes UIT Itu sendiri , juga dari peserta luar dari lingkup Universitas Indonesia Timur.
Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan lancar sesuai dengan apa yang kita harapkan, sebagaimana pemateri menyampaikan materinya dengan sangat baik juga antusias para peserta untuk bertanya perihal materi yang telah disampaikan.
para peserta berasal dari berbagai wilayah diluar makassar bahkan luar Sulawesi selatan yaitu ternate, kalimantan, wakatobi, muna, bahkan Papua.
Dr. Risma Haris, M.Si selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Kesehatan Universitas Indonesia Timur menambahkan bahwa kegiatan ini berdasarkan dengan kebijakan program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dimana sistem pembelajaran di era digitalisasi membawa kita ke konsep dan jangkauan yang meluas, mahasiswa dituntut dapat berfikir kritis, berjiwa kepemimpinan, kreatif dan dapat menganalisis setiap permasalahan secara mandiri. hal ini juga meengajarkan kepada mahasiswa untuk dapat mengasah kemampuan berkomunikasi dan menggunakan teknologi media sebagai alat yang membantu kita menjadi lebih berkembang dan aktif, karena kita tidak dapat mengelak bahwa inilah sistem pembelajaran di era digitalisasi dan masa depan nantinya, kata Risma Haris.
Tinggalkan Balasan