Makna Idul Adha, Berbagi Untuk Sesama, Pengorbanan, serta Meningkatkan Takwa Kepada Allah SWT

Dari kanan Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah Drs. H. Abdul Hadi SH,Mhum, Akp Maryono SH, Camat Karanggeneng Bakti Aprianto SH,MM, saat menyaksikan pemotongan hewan kurban di Masjid Al-Hidayah Dsn. Ketawang Kecamatan Karanggeneng.

Lamongan.ForumNusantaraNews – Jum’at (31/7/2020) tepatnya pelaksanaan Hari Raya Idul Adha atau disebut Hari Raya Haji setiap tahunnya dirayakan umat Muslim di seluruh dunia, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Takmir Masjid Al-Hidayah Dusun Ketawang Desa /Kecamatan Karanggeneng telah menyiapkan hewan Kurban sebanyak 9 ekor kambing dan 6 ekor sapi atau lembu.

Menurut ketua Takmir Masjid Al-Hidayah Drs. H. Abdul Hadi, pelaksanaan kegiatan Kurban tahun ini terdapat peningkatan dari tahun yang sebelumnya, “Alhamdulillah, untuk tahun ini semakin banyak yang melaksanakan kurban dan Insya Allah tahun berikutnya juga semakin banyak,” ujarnya.

Disebut Hari Raya Haji atau Lebaran Haji karena pada hari itu, umat muslim yang sedang menunaikan Haji di tanah suci melakukan wukuf di padang Arafah.

Hari Raya Idul Adha juga sering disebut dengan Hari Raya Kurban. Sejarah Idul Adha sendiri berkaitan dengan peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim As bersedia mengorbankan putranya sendiri Ismail, untuk disembelih sebagai bentuk ketaatannya pada Allah SWT.

Menurut Ustadz Abdul Hadi, Idul Adha bisa menjadi momen untuk menumbuhkan rasa kebersamaan di lingkungan masyarakat. Rasa syukur akan tumbuh, mengingat Allah masih memberikan kesempatan berupa usia. Meskipun secara tidak sadar kita jarang mengingat bahwa telah melewati satu tahun sejak Idul Adha di tahun sebelumnya. Berkurban pada Hari Raya Idul Adha membuktikan bahwa rasa keikhlasan telah menjadi bagian penting dari keberlangsungan hidup, sebab mengeluarkan harta dalam jumlah yang relatif banyak atau setara dengan nilai kambing, kerbau, sapi, atau sejenisnya, tidak terjadi tanpa adanya keikhlasan, rasa ikhlas inilah yang nantinya bisa mengantarkan seseorang menjadi seorang yang penyabar, khususnya dalam hal harta dunia.
“Paling tidak ada tiga hal yang terkandung didalam makna hari Raya Idul Adha, kebersamaan antar sesama manusia atau hablul minannas, meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT, serta menguji rasa kesabaran serta keihklasan”, sambung Ustadz yang juga berprofesi sebagai dosen diberbagai Universitas ini.

Dalam kesempatan yang sama hadir juga Camat Karanggeneng Bakti Aprianto, SH. MM serta Kapolsek AKP. Maryono SH. Menurutnya, masyarakat Desa Karanggeneng sangat rukun dalam kegiatan ini, bisa saling membantu, hal ini tidak lepas dari pembinaan Ustadz Abdul Hadi. Meskipun baru sembilan bulan menjadi camat di Karanggeneng. “Iya mereka memiliki rasa kebersamaan dalam bekerja dan sangat terarah, ini semua tidak lepas dari peran Ustadz Abdul Hadi”, Ujarnya.

Selanjutnya menurut Kapolsek AKP. Maryono, berkurban adalah momentum untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan dan sifat utama dengan berderma.

“Saya selalu tekankan bahwa kita akan kuat jika selalu ada kebersamaan dalam kebaikan, bahkan rasa kebersamaan itu saya praktekkan dalam hal makan dikantor selalu bersama anggota meskipun sekedar nasi bungkus”, Sambung perwira pertama yang suka ceramah dari masjid-masjid di wilayah kerjanya.

Penyembelihan hewan kurban menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan diperayaan Hari Raya Idul Adha dan menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu menunaikannya, apalagi ditengah-tengah pandemi virus corona yang saat ini terjadi, sedekah akan sangat bermakna, berapapun jumlahnya./FNnews.Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *