SDN Krampilan 09 Kecamatan Besuk probolinggo Melaksanakan Pembelajaran Dengan Metode Daring dan Luring

PROBOLINGGO,Forumnusantara News.com-Dengan keadaan yang sekarang ini SDN Krampilan 09 Kec Besuk Kab Probolinggo melaksanakan pembelajaran dengan metode daring dan luring dari rumah yang mulai di laksanakan pada minggu kemaren 16 juli 2020 sampai sekarang.
Kepala sekolah SDN Krampilan 09 MULYADI Spd MM.menerangkan bahwa untuk pembelajaran di sekolah yang ia pimpin saat ini mulai belajar membentuk kelompok dan di bagi 2 kelompok serta memakai tehnik TKB (Tempat Kegiatan Belajar) pada hari senin dan kamis ( Luring ) selasa dan Rabu ( Daring ) jum’at dan Sabtu ( Daring ).
Semua guru mengajar 2 sesi dengan jumlah kelompok 12 kelompok. Bertujuan untuk menjaga kesehatan anak belajar menyesuaikan dengan peraturan protokol kesehatan. Semua guru mempunyai waktu per sesi satu setengah mulai jam 08 Sampai 11 .30 sesui dengan tema dan diberikan bekal atau konsep dari vidio pembelajaran tugas yang akan di bahas pada hari kamis dan senin nya untuk membahas bersama.
Harapan kepala sekolah SDN Krampilan 09 kecamatan besuk kabupaten probolinggo MULYADI Spd MM Biar anak tetap membiasakan belajar semangat dan mencegah anak bermain.


Damlam program ini siswa melaksanakan dengan metode daring dan luring supaya siswa tetap semangat belajar tanpa paksaan dari orang lain.
“Seminggu lalu kami sudah sosialisasi bahwa di SDN krampilan 09 ini dalam pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode daring dan luring,” kata kepada MULYADI Spd. MM.ke SURYA indo dan Forum Nusantara sabtu (08/8/2020).
Dijelaskannya, metode daring misalnya dengan video, dengan, atau pun juga ada chanel-chanel video pendidikan dari Kementrian.

Kepala.sekolah SDN krampilan 09 MULYADI Spd MM menuturkan, dari awal pihak sekolah sebelum jadwal masuk sekolah memang sudah dipersiapkan video pembelajaran sebagai salah satu bentuk yang paling praktis dilaksanakan di saat sekarang ini. Selain itu untuk mengatisipasi pembelajaran metode daring dan luring, disosialisasikan terlebih dahulu kepada orang tua siswa.
Agar program sekolah itu berjalan dengan baik, dan dari pihak orang tua juga mendukung.
Meski demikian pihaknya menyadari, dan pihak orang tua ada juga yang cukup kesulitan dengan program seperti yang dilaksanakan.
Terutama harus memiliki android sebagai alat, dan harus mempunyai paket dan pulsa.
“Tapi mau tidak mau harus itu yang dilaksanakan, karena tidak mungkin kami menjangkau anak satu persatu dari setiap siswa,” jelasnya.
Kemudian setelah menggunakan cara daring ini, kalau sudah 100 persen pemberlajaran itu bisa diserap melaui daring maka sekolah tidak lagi melaksanakan luring (Yib.Sin ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *