Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng Langganan Banjir Tahunan

Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng tergenang banjir setinggi 80 cm.

Gresik.FNnews: Sejak Sabtu kemarin sampai Minggu 13/12/2020 hujan mengguyur kabupaten Gresik bagian selatan, tidak terkecuali wilayah kecamatan Balongpanggang dan benjeng yang merupakan daerah langganan banjir karena debit air sungai Lamong yang tidak bisa menampung derasnya air. Dari pantauan wartawan FNnews, luberan air kali Lamong merusak beberapa fasilitas umum dan beberapa rumah warga.

Dampak yang paling banyak ditimbulkan untuk dua Kecamatan ada 17 Desa. Kecamatan Balongpanggang ada 7 Desa, Desa Sekar putih, Banjaragung,Karangsemanding, Dapet, Wotansari, Ngampel dan Jombangdelik. Namun yang paling parah setinggi 40 sampai 80 centimeter terdapat di Desa Banjar Agung dan Karangasem dan Karangsemanding, terdapat sekitar 500 rumah yang terendam air. Menurut Bupati Gresik, melalui Camat Balongpanggang, Jusuf Ansyori, Pemerintah Daerah sudah mengantisipasi dengan membuat sudetan Kali Lamong namun belum selesai, dan saat ini sudah membuat dapur umum di desa Pucung Dan Desa Banjar Agung. ” Kami sudah membuat dapur umum untuk saudara kita yang terdampak banjir, pada dua Desa yaitu di Desa Pucung dan Desa Banjaragung.” Ujar Jusuf Ansyori dilokasi banjir.

Di Kecamatan Benjeng, yang terendam air luapan Sungai Lamong, Desa Munggugianti, Sedapur Klagen, Lundo, Deliksumber dan Desa Kedungrukem. Ketinggian air di Desa Deliksumber setinggi 50 centimeter.

Menurut Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, “Kami terus berusaha untuk atasi banjir di sekitar Kali Lamong, sebetulnya tidak hanya Benjeng, tapi Balongpanggang juga kena dampak. Mohon maaf, mohon maaf.” ujar Sambari saat diwawancarai awak media Minggu (13/12/2020).

Banyak dampak kerusakan yang ditimbulkannya di beberapa Desa mulai lahan pertanian, Jalan Desa dan juga fasilitas umum lainnya.

Menurut Matusin (49), warga Desa Dermo Kecamatan Benjeng, rumahnya juga mulai terendam karena air dari selatan desanya.

Kekawatiran dialami Slamet Rahardjo (51), “Saya kawatir jika hujan sampai banjir ke Desa Dermo banyak hewan yang terbawa dari Arah sungai Lamong termasuk kelabang itu biasanya yang menjadi problem,” ujar Slamet Rahardjo penuh kekawatiran. FNnews/Tik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *