Panen di Humbahas, Ketua DPD RI Sebut Program Food Estate Mulai Dirasakan

JAKARTA – Program Food Estate yang digulirkan pemerintah di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, mulai dirasakan manfaatnya. Di lokasi Food Estate tersebut dilakukan panen bawang dan kentang.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan jika program Food Estate atau lumbung pangan adalah program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan.

“Food Estate adalah program yang penting. Program untuk mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan produktivitas,” terang LaNyalla, Senin (15/2/2021).

Menurutnya, Food Estate sendiri berisikan berbagai komoditas. Sehingga saat panen kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi.

“Food Estate yang merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mulai terasa hasilnya. Panen yang dilakukan di Humbang Hasundutan ini adalah buktinya,” jelasnya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini menambahkan, panen bawang merah, bawang putih, dan kentang yang dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan sangat bernilai ekonomis.

“Panen ini kita harapkan dapat menguntungkan petani. Karena, dengan produktivitas yang tinggi maka meningkat pula penghasilan petani. Tidak hanya itu, kebutuhan masyarakat terhadap komoditas ini pun menjadi terpenuhi,” ujarnya.

LaNyalla pun berharap keberhasilan panen ini bisa menghentikan impor, khususnya untuk komoditas tersebut.

“Pasalnya, kita seringkali mengimpor komoditas yang sebenarnya kita mampu budidayakan. Dengan keberhasilan panen di lokasi Food Estate, kita harapkan hal tersebut bisa dikurangi,” harapnya.

Senator asal Jawa Timur ini juga berharap lahan yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertanian.

“Karena, berdasarkan informasi yang kita terima lahan food estate yang belum dibuka masih luas, sekitar 700-an hektare. Kita berharap lahan ini dapat dimanfaatkan oleh petani dan juga para investor agar kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi,” ujarnya.

Sementara permasalahan yang dihadapi petani terkait penyakit tanaman ataupun langkah peningkatan produksi, LaNyalla berharap petani dan investor dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi bidang pertanian.

“Harus dicari solusi terbaik agar pertanian tidak terganggu. Sehingga produktivitas bisa terus ditingkatkan,” katanya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *