GORONTALO FN News – Potensi pertanian di Gorontalo sangat besar dan potensi ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan sumber daya manusia yang mumpuni sehingga terjadi akselerasi penyerapan teknologi di bidang pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan untuk pertanian yang berkelanjutan. Hingga saat ini setidaknya ada 18 SMK yang membuka kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Diharapkan outputnya bisa mandiri dan mengambil bagian dalam pembangunan pertanian di Gorontalo.
Awal tahun 2021 ini telah berdiri SMK PPN Gorontalo yang diinisiasi dari masyarakat dan membuka kompetensi keahlian pertanian khususnya Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Letaknya yang strategis karena akses yang sangat dekat dengan ibukota Provinsi Gorontalo juga lingkungannya yang cocok dengan kompetensi keahlian yang dibuka. Berada di desa Luhu Telaga Kabupaten Gorontalo dengan fasilitas gedung yang cukup memadai dan lahan 1,5 Ha dengan status tanah Wakaf.
Kepala SMK PPN Gorontalo, Jamaluddin Hamid menyampaikan SMK PPN Gorontalo miliki branding unik. Potensi pertanian di Gorontalo sangat besar dan potensi ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan sumber daya manusia yang mumpuni sehingga terjadi akselerasi penyerapan teknologi di bidang pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan untuk pertanian yang berkelanjutan.
“Yang berbeda dengan SMK lainnya dengan kompetensi yang sama adalah Visi, Misi serta Brandingnya yang unik dan sangat menarik. Sekolah ini memiliki branding “Collection center and plant nursery” diharapkan SMK PPN akan menjadi pusat koleksi tanaman berupa tanaman pangan, tanaman sayuran, buah, hias dan tanaman obat. Sedangkan untuk mendukung kearifan lokal juga akan mengoleksi tanaman adat Gorontalo. Selain pusat koleksi, juga menjadi pusat produksi dan pembibitan tanaman,” jelasnya.
Ia berharap di tahun ke 4, SMK PPN akan menjadi lokasi wisata edukasi bagi bagi siswa TK, SD dan SMP khususnya yang ada hubungannya dengan mata pelajaran IPA atau biologi dan siswa akan menjadi tour guide (Pemandu).
Untuk mendukung ini semua walaupun baru berdiri tahun ini, sekolah tersebut telah menyiapkan unit usaha/produksi sekolah yaitu “Vokasi Farm” sebagai lokasi praktek siswa, teaching factory dan pusat keunggulan.
“Vokasi Farm ini yang mengatur manajemen bisnis penjualan bibit maupun jasa konsultasi,” sambung Jamaluddin Hamid yang juga memiliki latar pendidikan S1 dan S2 bidang pertanian ini.
Dikatakan, Target siswa SMK PPN adalah siswa dari keluarga kurang mampu walaupun tidak menutup kemungkinan bagi keluarga mampu.
lebih lanjut Djamaluddin mengatakan, sekolah ini berkomitmen memberikan layanan pendidikan gratis bagi siswa dan bahkan tahun ke-3 setiap siswa ditargetkan memiliki penghasilan masing-masing dari hari wirausaha bibit di sekolah dan bahkan setelah tamat, siswa yang belum bekerja atau kuliah, bisa memproduksi bibit di rumah dan Vokasi farm di sekolah siap menampung.
Dirinya berharap dukungan berbagai pihak khususnya orangtua siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMK karena sekolah ini menawarkan program yang sangat menarik serta komitmen menjaga akhlak dan karakter siswa melalui implementasi nilai-nilai religi.
“Saya sangat optimis SMK PPN akan berkembang pada masa yang akan datang dengan sinergi dari masyarakat, pemerintah setempat, dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas pertanian hingga kementerian pertanian RI,” pungkas Jamaluddin yang juga penggerak Kelompok tani ini.
Tinggalkan Balasan