Tercatat Sejak Tahun 2018 Sebagai Penerima Bansos PKH dan BPNT Baru Tahun ini Merasakannya

Probolinggo,forumnusantaranews.com-Di tengah wabah Covid-19 ini, banyak masyarakat mendapatkan dampak buruk karena tak lagi ada pemasukan.

Masyarakat terdampak berharap mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, baik itu berupa uang tunai maupun sembako.

Seperti halnya yang dialami ibu Atmina (67 ) , warga desa Wringinanom kecamatan Kuripan kabupaten Probolinggo Kamis ( 22/5/2020). Perempuan paruh baya yang sehari- sebagai ibu rumah tangga ini mengatakan kepada media forumnusantaranews.com bahwa ia telah berjuang sampai datang sendiri ke kantor dinas sosial dan kantor bank BNI sampai akhirnya bisa mencairkan bansos di toko Nisabila agen BNI 46.
” Alhamdulillah saya sudah bisa dapat bantuan sembako cair 3 bulan, dan saya gesek sendiri di patalan toko Nisabila.saya  meminta bantuan dari anggota LSM LIRA. Soalnya saya tidak bisa baca tulis dan tidak bisa apa-apa. Soalnya dari dulu saya tidak pernah terima, padahal saya tidak punya apa-apa dan suami saya sakit-sakitan sudah tua dan tidak bekerja lagi, ” ucapnya dalam bahasa madura

Sementara itu, Anggota LSM LIRA Rudi Hartono saat ditemui dikediamannya membenarkan bahwasanya ia dan tim LIRA yang lain telah membantu, mengawal dan mendampingi Bu Atmina sedari awal.untuk mendapatkan haknya.

Awalnya kami mendapat aduan dari masyarakat bahwa Bu Atmina ini tidak pernah mendapat bansos apapun, akhirnya kami bersama tim berinisiatif membawa Bu atmina ke kantor dinsos setelah sebelumnya tim kami mengecek ke dinas sosial dan bank BNI bahwasanya Bu Atmina adalah penerima PKH lansia dan BPNT.

Kami memfasilitasi Bu Atmina untuk meminta surat rekomendasi dari kepala dinas sosial sebagai syarat untuk pengambilan kartu ATM bu Atmina ke bank BNI, Alhamdulillah bukan hanya surat rekomendasi saja yang didapatkan Bu Atmina melainkan santunan dari salah satu pegawai dinsos yang baik yang indentitasnya engggan dipublikasikan.Bu Atmina mendapat santunan sembako, baju, topi dan sarung, ” tambahnya.

Di tempat lain Faizul selaku petugas bank BNI bagian pengurusan BPNT, saat dimintai keterangan terkait data Bu Atmina membenarkan bahwa Bu Atmina merupakan KPM BPNT dan PKH Lansia sejak tahun 2018.

Karena mungkin yang bersangkutan tidak hadir saat diundang BNI melalui desa beliau tidak hadir maka kartu ATM kami simpan kembali di kantor.

sesuai peraturan yang berlaku sekarang untuk menyalurkan kembali sisa kartu ATM KPM yang tidak diambil, maka harus mengurus surat rekomendasi yang ditanda tangani oleh kepala dinas sosial setempat.
Berhubung surat rekomendasi sudah didapat, maka kartu ATM bu Atmina sudah saya berikan kepada yang bersangkutan saldonya 900.000 rupiah dan bisa langsung dicairkan sembakonya melalui toko-toko yang menjadi agen kami.sedangkan untuk saldo PKH lansia nya , bisa dicairkan tahap kedua setelah lebaran dan untuk saldo yang tahun-tahun kemaren karena tidak ada transaksi maka sudah ditarik otomatis dan dikembalikan ke kas negara”.,ucapnya. ( ErHa/sin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *