Sumenep FN. Berawal dari gelap zaman , transisi hidup antara zaman kejumudan, era jahiliah sepeninggal Rasul Isa As. Tak mendapatkan ummat kala itu, menjadi lentera hidup beragama untuk mempatri diri ke relung Ridha Ilahi.
Berjemur di panas dahaga kesesatan, bermuara ke laut api keganasan peradaban jahiliyah. Yang menang rajalah dan yang kalah terkucillah. Begitulah tanggapan sebelum Rasul Muhammad hadir di bentang bumi Jazirah Arabiyah.
12 Rabiul Awal , tahun Gajah mereka mengenal, sosok putra Tanah Haram , terlahir dari sang ibu tanpa ayah karena masih berumur enam bulan kandungannya di rahim sang ibu, ayah telah berpulang ke Rahmatullah.
Begitulah sekilas kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad Saw. yang diperingati hari lahirnya di Kec. Guluk Guluk, Kab. Sumenep tertanggal (11/11) di pendopo kecamatan tersebut, tempat berlangsunya acara.
Peringatan maulid Rasul Muhammad Saw. yang sempat dihadiri oleh Kapolsek , Danramil, kian aparat pemerintah, kepala desa dan ibu dharmawanita Kecamatan Guluk Guluk serta K.H. Nawawi hadir oleh undangan Bapak PLT. Camat Guluk Guluk , Moh. Sidqi, MM.
Dalam sambutan camat menyatakan bahwa, umat Islam sebaiknya harus rajin bersholawat, karena orang membaca sholawat sampai seribu kali dalam sehari dan dilaksanakan secara rutin, kelak bila meninggal akan masuk surga secara bergandengan.
Selain itu, camat menambahkan, tentu bagi setiap orang beristiqhfar seratus kali dalam setiap hari, akan terhindar dari musibah.
“Hal itu terbukti!” Katanya sambil menuding semangat para hadirin.
Dari itu, usai sambutan camat, KH. Nawawi mengulas tentang maulid Rasul Muhammad secara rinci. Di bait bait ceramahnya menyebutkan dengan penuh rasa mahabbah, rasa cinta kepada rasul.
Daya cintanya melebihi segalanya, ketimbang dari anak, keluarga dan famil kepada rasul Muhammad Saw.
Maka menurutnya, orang mencintai rasul dari segala yang ada di bumi, kelak akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Selain itu, menurutnya, bahwa dalam hidup manusia kalau bisa perbanyak wuduk. Orang yang sering wuduk akan menambah kesehatan, karena merupakan terapi kesehatan bagi manusia, selain dari itu memang ibadah.
Pun di sisi lain, harus senang bersholawat. Karena sholawat sangat banyak mengandung mamfaat dan tentu juga pahala.
KH. Nawawi juga membahas bahwa Rasulullah adalah suri tauladan yang baik, yang bisa diikuti oleh semua ummat islam. Tanpanya, tidak mungkin mendapatkan panutan yang baim di sisiNya.
“Semoga dari semua yang kami sampaikan , walau hanya sedikit bisa bermanfaat,” ungkap KH. Nawawi di sela sela akhir ceramahnya. (Sim)
Tinggalkan Balasan