Terkait Pengadaan Tanah Urug Untuk Proyek Pembangunan RSUD Kota Probolinggo

Probolinggo,Forum Nusantara.Com-
Profesionalitas lembaga Perkumpulan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) kota Probolinggo yang menyorot adanya pengadaan tanah urug untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Probolinggo rupanya jauh panggang dari api dan sama sekali tidak berdasar. Pasalnya temuan menyangkut item tersebut tidak disertai dengan akurasi data yang dijadikan referensi atas temuan tersebut.

Dalam plaining perencanaan pembangunan RSUD Baru tersebut tentunya pihak Pemkot Probolinggo Sudah secara detail telah melakukan pengawasan mendalam termasuk menyangkut pengadaan tanah urug yang menjadi pondasi dasar berdirinya fasilitas layanan masyarakat tersebut.

Temuan yang tidak didasari akurasi data seolah hanya sebuah opini yang dimainkan mengingat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak berani mengambil resiko atas pelaksanaan proyek yang dikerjakan Oleh PT Anggaza.Begitu juga dengan penyedia jasa untuk pemenuhan tanah urug dilokasi tersebut yang pasti tidak akan berani bermain mengingat ketatnya aturan menyangkut galian C yang setidaknya pihak PPK menelusuri legalitasnya termasuk dokumen perlengkapan pertambangan sebagaimana telah diatur dalam UU RI nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara, serta UU nomor 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah. Dan UU RI nomor 32 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan hidup.

Temuan dan dugaan yang dihembuskan Perkumpulan LIRA kota Probolinggo seolah menjadi preseden buruk terhadap kinerja lembaga yang seharusnya menerapkan profesionalitas dalam menemukan obyek yang dituju. Sebut saja temuan yang dinaikkan dalam pemberitaan LIRA bahwa ada tambang galian C di desa Sepuh Gembol kecamatan Wonomerto, ternyata lokasi yang dimaksud tidak terdapat aktifitas galian C. “ini sudah ngawur dan ada kesan rekan LIRA ini cuma bermain opini.

Ditambah adanya indikasi mencari kambing hitam atas pelaksanaan proyek tersebut.”ujar salah seorang pengamat pembangunan di kota Probolinggo yang minta identitasnya tidak dipublikasikan.
Akankah roda pembangunan proyek RSUD yang dianggarkan tidak sedikit ini akan mendapat batu sandungan dari pihak-pihak yang seakan bermain di air keruh. Akan lebih nampak elegan dan profesional apabila pihak yang merasa menemukan hal negatif pada pelaksanaan proyek tersebut yang diikuti dengan validasi data yang akurat, sehingga tidak terkesan hanya bermain opini. (yas/man.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *