ForumNusantaranews.com PESISIR BARAT-Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan), Suryadi, S.IP., M.M., menginformasikan bahwa, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Septi Heri Agusnaeni, S.E., M.H., menutup kegiatan pelatihan batik printing yang berlangsung di Gedung Produksi Sentra Tapis, Pekon Banjar Agung Kecamatan Way Krui, Senin (2/9/2024).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Plt. Kepala Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja dan Perindustrian (Distransnakerprind), Amrulhaq, S.E., perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP), dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (DiskopUKMdag).
Dalam sambutannya Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni mengapresiasi dilangsungkannya kegiatan pelatihan membatik printing yang dilaksanakan oleh Distransnakerin.
Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni mengatakan bahwa, batik Indonesia merupakan wujud dari hasil cipta dan karya seni yang diekspresikan pada disain motif kain, pakaian, sarung, dan kain dekoratif lainnya. Sejalan dengan berkembangnya nilai-nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia, batik Indonesia merupakan hasil karya seni yang terus tumbuh dan berkembang sehingga pada saat ini telah menjadi kekayaan nasional yang sangat bernilai.
“Banyak daerah yang telah mulai mengembangkan industri batik tradisional dengan motif khas daerah masing-masing termasuk di Provinsi Lampung seperti Pringsewu, Lampung Timur (Lamtim), Tanggamus dan telah memiliki pengrajin batik tradisional namun jumlahnya belumlah memenuhi kebutuhan pasar, hal ini disebabkan kurangnya minat pengrajin batik tradisional yang ada di Provinsi Lampung,” kata Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni.
Lanjut Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni, melalui kegiatan pelatihan membatik tersebut, Pemkab Pesibar berharap kegiatan itu mampu berkesinambungan, sehinggga bisa menjadi produksi batik percontohan bagi kabupaten lainnya di Provinsi Lampung. “Mengingat para pembatik di Lampung belum mampu memproduksi batik secara mandiri,” ujar Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni.
Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni juga menyampaikan ucapan terima masih terhadap narasumber yang telah bersedia memberikan pengetahuan dan pengalaman ilmu membatik kepada para peserta pelatihan. “Tentu diharapkan agar narasumber selalu dan terus memback-up inovasi-inovasi industri membatik yang ada di Pesibar, sehingga batik Pesibar mampu bersaing di dunia pasar global baik bersaing dari kualitas, kuantitas, maupun harga jual nantinya,” harap Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni.
Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni juga berharap agar kegiatan tersebut melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, kreatif, mandiri, dan berinovatif dibidang industri membatik sehingga dapat menumbuhkan wira usaha baru bagi kelompok industri membatik dan menjadi salah satu produj unggulan bagi masyarakat Pesibar dan menjadi salah satu ikon Pesibar untuk dijadikan potensi keanekaragaman kekayaan budaya.
“Batik Pesibar diharapkan bisa lebih unggul dibandingkan dengan produksi batik yang ada diluar Pesibar. Pemkab Pesibar juga berharap untuk tidak berhenti di produk unggulan saja, akan tetapi tidak kalah pentingnya bisa menumbuhkembangkan wira usaha baru dan menggerakan perekonomian masyarakat sehingga para industri membatik bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi dan dapat menopang kebutuhan ekonomi keluarga. Untuk mewujudkahn hal tersebut tentunya dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik pihak perangkat pemerintah, lembaga pemberdayaan masyarakat maupun seluruh lapisan masyarakatPesibar,” pungkas Ketua Dekranasda, Septi Heri Agusnaeni.(Apri)
Tinggalkan Balasan