Muncul Cluster Baru Covid-19 di Sektor Industri, Pemkab Bekasi Maksimalkan Tracking, Tracing dan Testing

 Foto : Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi saat tinjau pasien yang dirawat di Bapelkes Bekasi.


Foto : Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi saat tinjau pasien yang dirawat di Bapelkes Bekasi.

Forumnusantaranews.com, Bekasi – Cikarang Timur – Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan peninjauan pasien yang dirawat di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang, Rabu (26/8/2020).

Disela-sela kegiatannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Irfan Maulana, beserta Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Hendra Gunawan, dan perwakilan Kodim 05/09 Kabupaten Bekasi, menjabarkan tentang peningkatan kasus Covid-19 yang berkembang di sektor industri, yakni PT. LG Electronics Indonesia yang terletak di kawasan MM2100, Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

Dijelaskan dr. Irfan Maulana, bahwa peningkatan kasus Covid-19 di PT. LG Electronics Indonesia merupakan kasus imported case.

“Ini adalah kasus sporadis, imported case. Jadi (karyawan) tinggal di zona merah dan bekerja di Kabupaten Bekasi, (lalu) terjadi transmisi. Tidak bisa kita pungkiri bahwa Kabupaten Bekasi beririsan langsung dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta. Ada yang tinggal di Jakarta atau Kota Bekasi, bekerja di wilayah Kabupaten Bekasi, dan begitu juga sebaliknya,” jelasnya saat diwawancarai.

Bukan hanya karyawan PT. LG Electronics Indonesia saja yang dilakukan pengujian swab test, namun keluarga dari karyawan juga sudah difasilitasi swab test.

“Keluarga juga sudah di tracking dan sudah dilakukan swab, sebagian sudah melakukan isolasi mandiri,” lanjutnya.

Hingga saat ini, ada 242 orang karyawan PT. LG Electronics Indonesia yang terkonfirmasi positif, yakni 25 pasien dirawat di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri di tempat masing masing, yang dibedakan berdasarkan gejala yang diderita pasien. Gejala sedang sampai tinggi dirawat di rumah sakit, sedangkan isolasi mandiri dilakukan oleh pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Perawatan tersebar di 3 wilayah, yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta.

Bahwa usaha perlindungan dan pemberlakuan protokol kesehatan, lanjut dr. Irfan, sudah dijalankan dengan baik dan maksimal di area industri.

“Apa yang teman-teman industri lakukan itu usaha yang sudah maksimal. Protokol kesehatan sudah dijalankan, mulai masuk, Shalat, makan, semua sudah dilakukan dengan baik protokol kesehatannya. Imported case tidak bisa dihindari, karena beririsan langsung dengan Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Sedangkan Budi Hartono, perwakilan dari manajemen PT. LG Electronics Indonesia menjelaskan bahwa tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu berkoordinasi dengan pemerintah.

“Sampai hari ini, tindakan yang kita ambil selalu berkoordinasi dengan pemerintah. Sampai sekarang semua karyawan sedang ditangani dengan baik dan dimonitor dengan ketat,” ujarnya.

Budi mengatakan perusahaan telah berhenti beroperasi sejak Senin (24/8) kemarin. Sebab manajemen fokus kepada kesehatan para karyawan, dan penanganannya harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah daerah.

“Kami fokus pada pemulihan kesehatan karyawan dan penanganan yang harus dilakukan. Kami siap memberikan jaminan kesehatan. Kami harapkan dapat bisa beroperasi kembali setelah kami bisa pastikan kesehatan (karyawan),” ucapnya.

Sebagai informasi, sejak minggu lalu hampir 300 kasus terkonfirmasi Covid-19 dari berbagai kawasan industri. Dan upaya pengendalian lingkungan kerja sudah dilakukan oleh Pusat secara ketat dan terukur.

Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri pun sudah menyatakan bahwa kolaborasi adalah suatu hal yang harus dilakukan dengan dunia usaha dan stakeholder yang ada di Kabupaten Bekasi. (*/Bam).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *